Sekolah Menengah Pertama Negeri 19 Depok

Alamat

Sekretariat : Jalan Leli Raya No.4 Kel.Depok Jaya, Kec.Pancoran Mas, Kota Depok 16432, Indonesia.

8.24.2014

AYO Kita Dukung LULU SUSANTI for WORLD MUSLIMAH AWARD 2014


Acara RAMADHAN IN LOVE and CARE
di SMPN 19 Depok 19 Juli 2014

Biodata Lulu Susanti S.Pd.I, M.Ag
LULU SUSANTI

TTL : Bogor, 3 April 1986


Pin bb : 27A97AC5
Telepon : 081513135799 / 082123325699 / 021-56157996

Pendidikan
  • S1 fakultas Tarbiyah IAI. Al-Aqidah, Jakarta (2010)
  • S2 Ilmu Tafsir. Institut PTIQ Jakarta (2013)

Kegiatan dan Pengalaman
  • Guru RA Kembang 2 Cilodong Depok
  • Pelatih Karate INKAI Ranting 20 Sidamukti Kota Depok
  • Penulis dan bergabung di FLP ( Forum Lingkar Pena ) Depok
  • Pendongeng Anak, ditayangkan program acara ‘Cerita Sahabat’ MNC Muslim
  • Host Program Acara Religi, Taman Hati MNCtv
  • Juri AKSI Indosiar Ramadhan 1434 H / 2013 M
  • Juri HAFIDZ INDONESIA RCTI Ramadhan 1434 H / 2013 M
  • Aktris dalam Sinetron Pesantren ROCK N Roll SCTV Season 3
  • Cahaya Timur TRANSTV Ramadhan 1434 H / 2013 M
  • Tafsir Surat Pilihan MNC Muslim Jam. 18.20 WIB
  • Program Baru, Sarapan Hati MNCTV Setiap hari Minggu dan Senin jam 4.00 WIB

Prestasi (1998-2012)
  • Juara Pidato Bahasa Indonesia di Ponpes Daruttaqwa Cibinong, Bogor.
  • Juara Pidato Bahasa Arab di Ponpes Daruttaqwa Cibinong, Bogor.
  • Juara Karate ( KATA Perorangan Putri ) antar pelajar se-wilayah KEJURDA JaBar.
  • Penulis Tugas Akhir Terbaik D2 PGTK Nurul Fikri, Jakarta.
  • Juara Membuat Logo Partai se-Depok.
  • Da’iah TPI
  • Finalis Mendongeng Bobo Pustaka Ola JCC Jakarta.
  • Juara Kata dan Komite Putri dalam Open Tournament Jabodetabek
  • Juara Mendongeng GIP – Gema Insani Press
  • Finalis ‘Teacher of The Year’ Erlangga Jakarta
  • Juara Sosiodrama IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal) se-Kota Depok

Karya
  • Buku Kumpulan Lagu TK dalam 3 Bahasa
  • Kamus Bahasa – Arab Inggris TK
  • Buku Kumpulan Do’a, Hadis dan Surat-surat Pendek
  • Buku Non Fiksi ‘Karateka Menuju Mimbar Dakwah’ terbit Juni 2009
  • Buku Non Fiksi ‘Membangun Karakter Anak’ 2010
  • Buku Non Fiksi 'Metode Mendongeng Menyenangkan' 2013

Pengalaman di Stasiun Televisi : (2006 - 2012)
  • Host Program Acara Religi ‘Poko’e Alhamdulillah’ TPI
  • Host dan Nara Sumber Program Acara Religi ‘Duet Taushiah Bintang’ TPI
  • Host Program Acara Religi ‘Negeri Curhat’TPI
  • Ceramah Program Acara Religi ‘Zikir Bersama Majlis Az Zikra, TVRI SUMUT
  • Taushiah / Ceramah ‘Isra Mi’raj’ Masjid Raya Fak-fak Papua Barat, RRI Papua
  • Host Program Acara Religi Ramadhan ‘Bengkel Hati’ TPI
  • Kisah perenungan Program Acara Religi ‘Assalamu’alaikum Ustad’ RCTI
  • Taushiah / Ceramah ‘Hijrah Menuju Cahaya’ TPI
  • Bintang Tamu Karateka ‘Tips Mencegah Kriminalitas’ Program Musik ‘Dahsyat’ RCTI
  • Host Program Acara Religi ‘Taman Hati’ MNCtv
  • Host Program Acara ‘Ramadhan Tauladan Rasululloh’ MNCtv
  • Pendongeng Kisah Islami Program Acara ‘Cerita MNC Muslim, Channel 97
  • Host di istana kesultanan Brunei Darussalam ‘Taman Hati Off air’
  • Nara sumber program acara religi ‘TAKLING- Ta’lim keliling’ TVRI Nasional
  • Ceramah / Nara sumber Program Acara ‘Suara Anak Negeri’, Live JAKtv
  • Pendongeng Anak Program Acara ‘Sketsa Sang Nabi’ MNCtv
  • Pemeran FTV Special Romadhan 2 episode , INDOSIAR
  • Bintang Tamu Program Acara ‘Sudut Pandang, Syiar Syair’ METROtv
  • Bintang Tamu Program Acara ‘Humor Lebaran’ METROtv
  • Nara sumber Special Event Idul Fitri, Live METROtv

8.19.2014

Bantuan Bakti BCA untuk Pendidikan

BCA Kembangkan Infrastruktur Sekolah Binaan



JAKARTA– Infrastuktur SMAN 3 Serang semakin lengkap sejak 2006. Berkat bantuan Bakti BCA, sekolah tersebut mendapat bantuan dalam pengembangan perpustakaan dan laboratorium komputer. “Perpustakaan dan laboratorium komputer kami ini menjadi ikon SMAN 3 Serang. Apalagi, laboratorium kami dilengkapi dengan sarana Vset,” ujar Drs. H. Asep Gunawan, MMPd, mantan Kepala SMAN 3 Serang, Banten. “Labkom ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi kami”, ungkap Asep. “Ini memudahkan kami dalam proses pembelajaran”.

Berkat dedikasinya selama ini, Asep dipromosikan oleh pemerintah setempat menjadi Supervisor SMA untuk masalah akademik dan manajerial pada Dinas Pendidikan Kota Serang dan posisinya sebagai Kepala Sekolah SMAN 3 Serang diganti oleh H, Mohammad Sufri, Mpd. Saat ini Asep bersama H. Mohammad Sufri, Mpd sangat memperhatikan kemajuan penguasaan materi siswa-siswi SMAN 3. “Rasanya, sangat senang dan lega apabila semua pelajar di SMA kami dapat menguasai materi yang diajarkan. Itu sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai pendidik”, ungkap Asep. “Tingkat kelulusan di sekolah kami juga baik. Senang rasanya, bisa membimbing anak-anak menyelesaikan pendidikan di SMA”.

Sebagai sekolah binaan Bakti BCA, pihak BCA melakukan kunjungan dan koordinasi secara berkesinabungan. Kesamaan misi untuk memajukan pendidikan bagi generasi muda, mempermudah sinergi antara BCA dan pengelola SMAN 3 Serang. Bantuan yang disalurkan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan kapasitas BCA. “Contohnya, tahun lalu, kami mendapat tambahan bantuan buku-buku referensi, dan upgrade sarana laboratorium komputer”.

Tahun ini, BCA memberikan kesempatan kepada siswa-siswi SMAN 3 Serang untuk dapat mengenal bidang dan profesi seni. Mereka diundang untuk menyaksikan langsung pertunjukan Teater Koma, dan berdiskusi dengan pelaku seni. “Anak-anak sangat senang. Itu kesempatan yang sangat langka”, ungkap Asep yang merupakan alumni IKIP Bandung dan magister ILMI Jakarta.

Direncanakan, pada akhir bulan Agustus, siswa-siswi SMAN 3 Serang juga mendapat kesempatan untuk mengenal lebih dekat mengenai industri perbankan di Indonesia, dengan mengunjungi IBEX 2014 di Jakarta. SMAN 3 Serang, saat ini merupakan salah satu sekolah yang banyak diminati lulusan SMP di Serang.



Pembinaan Berkesinambungan

Bakti BCA Terintegrasi ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) BCA. Ditujukan untuk membantu pengembangan infrastruktur pendidikan sekolah dasar dan menengah, yang memiliki potensi untuk berkembang namun berada di lingkungan masyarakat dengan kondisi ekonomi yang terbatas.

Pertama kali dilaksanakan pada 2000, program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di sekolah binaan. Hingga saat ini Bakti BCA Terintegrasi telah dilaksanakan di 18 sekolah binaan di tiga provinsi: DI Yogyakarta (GunungKidul), Lampung (Tanggamus), dan Banten (Serang).

Sebagai kesinambungan program, tahun lalu dilaksanakan beberapa kegiatan. Antara lain, memfasilitasi pengenalan profesi dan seni teater kepada murid-murid SMAN 1 Karangmojo, SMAN 1 Gadingrejo, dan SMAN 3 Serang, dengan mengajak mereka menonton pementasan Sampek Engtay, Teater Koma, di Gedung Kesenian Jakarta pada 19 Maret 2013. Sebelumnya, murid-murid SMAN binaan dari tiga daerah itu menonton lakon Ibu, TeaterKoma.

Menurut Inge Setiawati, menikmati pertunjukan seni drama yang berkualitas tidak saja memberikan pengalaman baru, tambahan wawasan seni, tapi juga memperhalus akal budi, ketajaman intelektual, kepekaan sosial, dan memperkuat karakter dan kepribadian seseorang. “Itulah harapan kami mengajak pelajar menonton teater,” kata Sekretaris Perusahaan BCA itu. *Adv

Sumber : Tribunnews
Senin, 18 Agustus 2014 08:10 WIB

8.14.2014

MOPD 2014 - 2015

MOPD SMPN 19 DEPOK  sebagai ajang perkenalan peserta didik baru terhadap lingkungan tempat belajar yang akan ditempatinya, tujuan utamanya adalah orientasi terhadap lingkungan dengan cara yang mudah, meriah dan menyenangkan yang menjadi prinsip dasar MOPD ini.
Para peserta terlihat antusias para siswa baru yang mengikuti acara tersebut. Acara pembukaan MOPD dilakukan pada apel pagi yang dipimpin langsung Ibu Mua’wanah,S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMPN 19 Depok.
Mereka dapat menikmati keberlangsungan MOPD tanpa merasa terbeban. Justru MOPD dapat dijadikan sebagai wahana untuk bersikap “berani” mengenal lebih dekat pada sekolah dan seluruh warganya. Selama MOPD harus selalu aktif mau mencari tahu akan keberadaan sekolah lewat kakak-kakak pengampu atau guru pemateri. Dengan demikian, ketika mulai memasuki proses pembelajaran efektif, tidak lagi mengalami kecanggungan “lingkungan” karena saat MOPD telah mengenal secara dekat keberadaan sekolah yang baru, Yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 19 Depok yang Berbasis “U SMART” (Unggul, Santun, Mandiri, Relegius, berTeknologi serta berwawasan lingkungan).





8.09.2014

Sistem Pendidikan Terbaik Dunia

Firlandia Sistem Pendidikan Terbaik Dunia

Mengejutkan. Ternyata negara yang paling oke tata kelola pendidikannya bukanlah Amerika Serikat, Jepang atau Jerman. Akan tetapi, kiblat pendidikan dunia saat ini mengarah ke negara Finlandia.


 firlandia

Amerika Serikat sendiri berada jauh dibawah level Finlandia, tepatnya di urutan ke-17. Lalu, dimana daya tariknya sistem pendidikan di Finlandia dengan negara-negara lainnya khususnya Indonesia? Jawabannya adalah di kemandirian siswa dan gurunya.

Di Finlandia kemandirian dalam mengikuti proses belajar mengajar itu tidak hanya dinikmati oleh guru-gurunya yang begitu dihormati tetapi juga ditularkan kepada para pelajar melalui berbagai kesempatan-kesempatan penting.


Salah satunya dimana setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang menurutnya sudah dia kuasai.
Sistem inilah yang dipertahankan oleh Finlandia hingga akhirnya berhasil mengantarkan negara ini berada pada posisi puncak sebagai negara yang paling berhasil mengelola pendidikan nasionalnya.
Fantastiknya, dalam evaluasi belajar, angka ketidak lulusan secara nasional tidak pernah melebihi 2 persen pertahunnya. Finlandia juga tidak mengenal istilah ujian semester apalagi ujian nasional layaknya ditanah air.


Evaluasi belajar secara nasional dilakukan tanpa ada intervensi pemerintah sekali pun. Karena setiap sekolah bahkan guru berkuasa penuh untuk menyusun kurikulumnya sendiri.
Jadi jangan pernah berhayal bahwa guru-guru di Finlandia disibukkan untuk mengejar terget-target tertentu karena di negeri ini guru selalu menyesuaikan bahan ajarnya dengan kebutuhan setiap pelajar.


Jadi, di Finlandia siapa pun presidennya dan menteri pendidikannya tidak akan berpengaruh signifikan terhadap masa depan pendidikan. Karena fungsi pemerintah dalam memajukan sektor pendidikan adalah dukungan finansial dan legalitas.
Mau bagaimana caranya, maka gurulah yang berwewenang atas itu karena guru dipandang sebagai sosok yang paling mengerti mau dimana wajah pendidikan Finlandia dibawa dimasa yang akan datang.


Sistem ini telah berdampak positif kepada pola cara mengajar guru yang tidak terlalu dipusingkan oleh hiruk pikuknya politik nasional negaranya.
Keseriusan negara Finlandia menyokong keberhasilan pendidikan nasionalnya dibuktikan dengan diterapkannya kebijakan gratis sekolah 12 tahun. Kerenkan?


Guru-guru Finlandia adalah lulusan terbaik setiap perguruan tinggi dan mereka harus masuk dalam kelompok 10 besar lulusan terbaik. Jika tidak, jangan pernah bermimpi jadi guru di negeri ini.


Itulah sebabnya guru-guru di Finlandia betul-betul berdedikasi tinggi. Gajinya besar dong? Tidak. Guru-guru Finlandia justru digaji dengan gaji secukupnya bahkan bisa dikatakan kurang memadai.


Tetapi gurunya begitu menikmati profesinya hal ini karena mayoritas masyarakat Finlandia begitu menghormati dan menghargai profesi seorang guru.


Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. 


Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran!
Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia.


Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.


Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK.
Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.




Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Adanya terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan, dan mengakibatkan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan. Kelompok siswa yang lambat mendapat dukungan intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses.

Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. 

Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.

Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya.




Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.


Ditanah air Indonesia, sebenarnya sistem pendidikan Finlandia telah terterapkan sejak tahun 1961 melalui wadah gerakan pramuka. Apa yang berlaku di Finlandia jelas-jelas merupakan sistem pendidikan yang berlalu di gerakan pramuka.


Dimana setiap kecakapan dan keterampilan dibidang tertentu yang dimiliki oleh setiap anggota pramuka, bila sudah merasa mampu bisa mengusulkan diri untuk di uji.
Disamping itu, setiap 32 orang anggota pramuka dibina oleh 3 orang pembina secara terus menerus. Akan tetapi sistem pendidikan kepanduan ditanah air ini tidak mendapat respon yang positif ditanah air.


Buktinya kendati berhasil melahirkan kader-kader bangsa yang mandiri, negara ternyata tidak berani mengalokasikan dana BOS yang ada pada setiap sekolah untuk sepersekian persen wajib dipergunakan untuk mengelola gerakan pramuka di gugus depan.


Pendidikan nasional kita yang masih sarat dengan kepentingan politik kepala daerah menjadikan potret pendidikan begitu semraut. Pelaksanaan UN yang jelas lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya selalu dipertahankan untuk alasan yang tidak jelas.
Bahkan ironisnya lagi, UN telah mengajarkan bangsa ini bagaimana berlaku curang dan menipu. Gilanya lagi peserta UN dikawal dan diamati setiap detik melalui layar CCTV.
Seperti teroriskan. Cara-cara gila ini begitu dibangga-banggakan oleh pemerintah bahkan institusi pendidikan sendiri. Padahal metode ini punya dampak physicologi bagi para pelajar dimana UN benar-benar menjadi beban berat.


Finlandia tidak pernah membebani muridnya untuk hal-hal yang kurang bermutu atau mengurangi ke-kreativitasan seorang anak setelah meninggalkan rumah sekolah.
Maka, tugas tugas (PR), les tambahan dan bimbingan ini dan itu nyaris tidak pernah ada di Finlandia. Bagaimana dengan tanah air? Tekanan yang begitu berat sangat terasa apalagi menjelang ujian nasional.


Setiap murid selalu diberi les tambahan yang berlebihan, pelajar di wajibkan mengikuti Tryout hampir tiap bulan dengan alasan untuk mengukur kemampuan siswa.
Dirumah disuguhi lagi dengan tugas-tugas berat bahkan ada lagi menu les tambahan yang ditawarkan padahal nuansa bisnisnya lebih terasa daripada urgensinya bagi peserta didik. Repot bukan?
Alhasil, pelajar tanah air lahir dan besar tanpa pernah mempergunakan otaknya untuk berkreativitas. Generasi muda pun besar penuh dengan tekanan. Jadi jangan heran, walaupun lulus UN 100 persen ternyata persentasi lulus SMPTN berbanding terbalik dengan kelulusan UN.


Inilah setidaknya potret pendidikan kita dewasa ini. Indonesia jatuh kepada tingkat kekhawatiran yang terlalu berlebihan. Alih-alih untuk mencerdaskan bangsa tetapi cara-cara yang dilakukan justru mengantarkan bangsa ini kelembah kehancuran.
Oleh karena itu kita perlu berbenah. Mengembalikan sistem pendidikan kezaman dahulu kala (seperti cerita orangtua kita) dimana setiap anak dan orangtua begitu menghormati guru perlu kita lakukan.


Guru harus diberi otoritas penuh untuk mengatur kurikulumnya sendiri. Setiap anak juga tidak dibebani dengan tugas ini dan itu. Bahkan birokrasi pendidikan kita yang berbelit-belit perlahan-lahan harus dikurangi.


Wajib belajar 12 tahun mutlak harus dilakukan tentunya dengan biaya gratis. Tidak hanya itu wajar 12 tahun itu harus dengan satu izajah saja yaitu izajah SMA.
Sedangkan untuk SD dan SMP tidak lagi mengeluarkan izajah mengingat tuntutan dunia kerja saat ini pun izajah dua jenjang pendidikan ini tidak begitu diperlukan.
Oleh karena itu, perpindahan dari tingkat SD ke SMP cukuplah dengan nilai rapor begitu juga dari SMP ke SMA.


Maka evaluasi belajar secara nasional hanya dilakukan dijenjang SMA ketika yang bersangkutan akan melanjut keperguruan tinggi atau merambah dunia kerja.
Jadi andai pengelolaan keuangan negara kita ditata dengan baik maka tidak mustahil dimasa-masa yang akan datang biaya pendidikan kita yang saat ini ditampung 20 persen dalam APBN kedepannya akan meningkat menjadi 50 persen.
Beberapa hal yang mungkin bisa ditiru, dari sistem pendidikan yang ada di Finladia, diantaranya ;


· Anak Finlandia tidak memulai sekolah sampai usia mereka 7 Thn. ( Bandingkan dengan para orangtua di Indonesia justru bangga anaknya sekolah pada usia dibawah usia 7 tahun. bahkan dengan beban pembelajaran yang berat.)

· Tidak di bebani Ujian dan PR, sampai menjelang usia mereka remaja.

· Anak-anak tidak diukur sama sekali selama enam tahun pertama pendidikan mereka. ( Pada sistem pendidikan kita , Murid SD sampai stress karena sering ditakuti Pihak sekolah, dengan seabreg Ujian, Padahal terkadang anak sering tidak diajar ).

· Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yang diambil ketika anak-anak berusia 16 Tahun. ( Bandingkan dengan sistem ujian ujian di SMP dan SMA, Ditambah UN, bukan saja membuat Lembaga pendidikan tidak jujur, Anak hanya dihargai Otaknya saja, Minus bakat dan Minat,)

· Tidak ada Kelas Unggulan,semua kemampuan berada pada kelas yang sama. Dan terbukti akhirnya RSBI /RSI di indonesia oleh MK dicabut keberadaanya, karena akan tercipta kasta kasta baru dalam dunia pendidikan.

· Finlandia menghabiskan sekitar 30 persen lebih untuk biaya pendidikan per siswa mengungguli Amerika Serikat.

· 30 persen anak-anak menerima bantuan tambahan selama sembilan tahun pertama mereka sekolah.

· 66 persen siswa masuk ke perguruan tinggi.Dan tertinggi di eropa

· Nyaris semua siswa memilki kemampuan akademis yang merata

· Kelas sains maksimal 16 siswa sehingga mereka dapat melakukan eksperimen praktis dalam setiap kelas.

· 93 persen masyarakat Finlandia lulus dari SMA.bahkan 17,5 persen lebih tinggi dari AS .


· 43 persen dari Finlandia siswa sekolah menengah pergi ke sekolah kejuruan.


· Siswa SD mendapatkan 75 menit dari istirahat sehari di Finlandia dibandingkan rata-rata 27 menit di Amerika Serikat.

· Guru hanya menghabiskan 4 jam sehari di dalam kelas, dan mengambil 2 jam seminggu untuk “pengembangan profesional.”

· Finlandia memiliki jumlah guru sebanyak di New York City, namun siswa jauh lebih sedikit. Dengan perbandingan 600.000 siswa di finlandia dengan 1,1 juta di NYC.



- See more at: esqsmartplus

8.01.2014

Potensial Teknologi Robot

Indonesia potensial kembangkan teknologi robot

ilustrasi Juara Kontes Robot Internasional Empat siswa menunjukkan piagam penghargaan dan Robot Nova ciptaannya, usai memenangkan lomba 'Robo Cup Singapore 2014' di SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, Rabu (4/6). (ANTARA FOTO/Eric Ireng)


Jakarta (ANTARA News) - Indonesia merupakan negara yang potensial untuk mengembangkan teknologi robot, berdasarkan berbagai prestasi yang pernah diraih di luar negeri, demikian disampaikan Direktur Robotic Explorer Jully Tjindrawan.

"Indonesia sangat siap kembangkan teknologi robot, karena imajinasinya jalan. Padahal latihan hanya dua minggu dengan alat yang minim, tapi Indonesia menang terus," ujar Jully Tjindrawan di Jakarta, Jumat.

Jully mengatakan, 2015 adalah waktu yang tepat bagi Indonesia, terutama dunia pendidikan, untuk menerima teknologi robot sebagai bagian dari kurukulum di Indonesia.

"Sebetulnya sudah ada yang masuk kurikulum, namun perlu diperdalam lagi. Sehingga edukasi untuk anak-anak tentang robot bisa semakin dikembangkan," katanya.

Menurut Jully, terdapat sebuah lomba yang mengharuskan robot melalui labirin dengan cepat dan Indonesia meraih juara satu dalam hal tersebut.

"Karena di Indonesia banyak gang, jadi untuk melalui labirin itu sepertinya sudah biasa. Jadi, mereka bisa langsung tahu mana jalan pintas yang cepat untuk dilalui robotnya," katanya.

Bicara prestasi robot di dunia internasional, Indonesia pernah menyapu bersih delapan gelar sekaligus pada lomba robot di Amerika Serikat dengan tim dari tiga perguruan tinggi, yakni ITB, ITTelkom dan Unikom.

Kedelapan gelar tersebut meliputi juara satu dan dua robot pemadam api divisi beroda, juara satu, dua dan tiga robot api divisi berkaki, juara satu RoboWaiter divisi entry level, serta juara satu dan dua RoboWaiter divisi advanced.

Melihat prestasi tersebut, Jully merasa yakin bahwa siap tidak siap, perkembangan teknologi robot mulai dibutuhkan masyarakat Indonesia.

"Saya berdoa tahun depan Indonesia bisa mengakomodir robot ke sekolah-sekolah," kata Jully.(*)




Sumber : Antara