Budi Malau/Warta kota
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara usai mendeklarasikan GDB di SMPN 19 Depok, Selasa (27/1/2015) melihat para siswa yang belajar menggunakan tablet.
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Gerakan Depok Belajar (GDB) berupa penggunaan teknologi informasi yakni tablet oleh siswa dalam proses belajar mengajar di kelas sebagai pengganti buku, secara resmi di Deklarasikan Pemerintah Kota Depok, di SMPN 19 Depok, di Pancoran Mas, Depok, Selasa (27/1/2015).
Deklarasi GDB ini dilakukan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara.
GDB diluncurkan untuk lima sekolah di Depok yang dianggap sudah siap, yakni SMPN 19, SMPN 16, SMAN 5, SMK 2, dan SDN Mekarjaya 2. Walaupun begitu, penggunaan tablet oleh siswa dalam proses belajar mengajar di lima sekolah itu belum wajib dan masih dalam skala prioritas.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantaramengaku mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkot Depok dengan GDB ini. Menurutnya sudah saatnya siswa belajar dengan menggunakan IT dan diharapkan mampu mengembangkannya.
"Sebab selama ini banyak siswa menggunakan tablet hanya untuk main game saja. Namun dengan ini, maka tablet digunakan untuk belajar. Jadi kalau pegang tablet ingatnya nanti bukan game lagi, tapi sekolah dan belajar," kata Rudiantara.
Mengenai perangkat yang digunakan yakni tablet, kata Rudi, sebaiknya tidak bersifat gratis. Karena jika diberikan secara cuma-cuma maka rasa tanggung jawab siswa hilang.
"Kalau nanti terjadi kerusakan maka mereka beranggapan tinggal minta ke pemerintah. Jadi Pemkot Depok harus tentukan seperti apa sistem pembagiannya. Apakah setengah-setengah, mencicil atau seperti apa, terutama untuk siswa yang tidak mampu supaya jangan memberatkan," katanya.
Dengan GDB ini, kata Rudiantara diharapkan siswa di Depok dipermudah saat belajar. Siswa tidak lagi perlu membawa buku ketika belajar karena cukup dengan membawa tablet. Dalam tablet itu siswa dapat belajar seperti menggunakan buku.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila mengatakan sebenarnya sistem belajar dengan menerapkan teknologi ini sudah dimulai sejak tahun lalu. "Dimulai tahun ajaran 2013-2014. Jadi sekarang sudah angkatan kedua yang menerapkan pembelajaran sistem IT," kata Herry, Selasa (27/1/2015).
Menurutnya GDB yang memanfaatkan TI Tablet menjadi prioritas untuk mengejar ketertinggalan sistem pendidikan, yang memakai buku teks.
Menurutnya GDB yang berbasis TI dengan tablet dipadukan dengan buku teks dan program Cyber City Depok. "Atau memadukan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum 2006," katanya
Dia menuturkan, saat ini pengguma internet di Depok sudah mencapai 65 persen. Dan warga yang menggunakan ponsel berjumlah 1,5 juta. Artinya, semua warga Depok sudah menggunakan minimal satu ponsel. Dan 60 persen orang tua sudah memberikan ponsel pada anak-anak.
"Sayangnya mereka lebih banyak menggunakan tablet untuk main games. Untuk itu kami berharap dengan gerakan ini maka bisa mengalihkan minat mereka dari yang hanya sekedar bermain games, tapi juga untuk belajar," katanya.(bum)
Sumber : Tribunnews